Jumat, 26 September 2014

Materi Sejarah Kelas XI




      A.     Perkembangan kolonislisme dan Imperialisme barat di Indonesia.
    
 1.      Latar Belakang masuknya bangsa Barat ke Indonesia.
Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia.
·        Kolonialisme .
Kolonialisme adalah: Paham suatu negara untuk menguasai daerah atau negara lain dan menganggab daerah tersebut miliknya.
·        Imperialisme adalah : sistem pemjajahan langsung suatu negara terhadap negara lain dengan membentuk pemerintahan jajahan dan menanamkan pengaruh pada semua bidsng kehidupan didaerah jajahannya.
Kolonialisme dan Imperialisme terjadi setelah adanya revolusi Industri sebagai akibat adanya keinginan untuk mencari sumber daya alam yang digunakan untuk bahan industri.Awalnya mereka hnya berdagang kemudian mereka mengklaim daerah yang mereka datang sebagai miliknya atau koloninya.


Faktor pendorong bangsa Eropa mangadakan penjelajahan samudera pada akhir abad  ke-16 diantaranya:
1.         Jatuhnya kota Konstantinnopel ketangan Turky Usmani tahun 1453
2.         Kemajuan Iptek yaitu ditemukanya kompas
3.         Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal  sehingga harganya lebih murah dan untungnya besar
4.         Keinginan untuk menyebarkan agama
5.         Penemuan Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat.
     Penjelajahan samudera dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol.
Tahun 1482 seorang pelaut Portugis yang bernama Diogo Cam berlayar sampai diAfrika Barat Daya(Namibia).Tahun 1487 Bartolo meuz Diaz dengan rombongan berhasil mengelilingi ujung selatana Afrika , disana satu kapalnya tenggelam dan meraka kembali.
Tahun 1492 Spanyol dibawah pimpinan Christopher Colombus  mengambil rute ke Barat  sampai dikepulauan Bahama dibenua Amerika
Tahun 1497 Portugis memberangkatkan lagi armadanya  dibawah pimpinan Vascodagama dengan 4 buah kapalnya,dengan rute perjalanan dari Lisabon- Tanjung Harapan-Pantai Timur Afrika, sampai kesamudra Hindia  terus ke Calicut India dan berhasil membawa rempah-rempah. Barulah tahun 1511 Portugis berhasil sampai diMalaka dan melanjutkan perjalanan ke Maluku 1512M.

     2.      Perkembangan kekuasaan Bangsa Eropa ke Indonesia

     a.     Kekuasaan Bangsa Portugis dan Spanyol
Portugis berhasil menguasai Malaka tahun 1511 M yaitu dimasa pemerintahan Sultan Mahmud Syah. Kemudian masuk ke Maluku tahun 1512 M.Kedatang Portugis di Maluku awalnya disambut baik oleh rakyat Ternate karna diharapkan Portugis mau membeli rempah-rempah dengan harga yang tinggi. Portugis pun diizinkan mendirikan bentengnya di Ternate dengan nama benteng Santo Paulo.Portugis berusaha menanamkan  kekuasaannya di Maluku agar mereka dapat memonopoli perdagangan rempah-rempah .
Tidakan-tindakan dan sikap dari Portugis semakin sewenang-wenang sehingga  mendapat perlawanan dari rakyat Ternate,hal ini  juga disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:
       1)        Portugis memonopoli perdagangan rempah-rempah sehingga merugikan rakyat
       2)        Portugis memaksa sultan Ternate untuk mengakui kekuasaan Portugis di Ternate
3)         Portugis membunuh Sultan Hairun (1570)

Tahun 1575 Portugis berhasil diusir oleh rakyat Ternate dibawah pimpinan Sultan Babullah. Mereka lari ke Ambon dan terus ke Timor-timor.
Peninggalan bangsa Portugis di Indonesia:
      a.    Berkembangnya agama Katolik yang disebarkan oleh Fransiskus Xaverius.
      b.    Banyaknya orang Maluku yang menggunakan nama seperti Nama orang Portugis
  c.     Musik keroncong 
 d.    Benteng Santo Paulo 
e.     Meriam dll.

Tahun 1519 Spanyol dengan armadanya yang dipimpin oleh Magelheans berlayar menuju Hindia.1520 mereka sampai di Philipina,disana dia  wafat  karena terbunuh dalam perang antara kerajaan- kerajaan di Philipina yang salah satunya dibantu oleh Spanyol.Kemudian pimpinan armada digantikan oleh Sebastian d’ Elcano.Mereka melanjudkan perjalanan keselatan sampai mereka di Maluku tahun 1521.Potugis bersekutu dengan Ternate dan Spanyol bersekutu dengan Tidore. Maka terjadilah pertikaian antara Portugis dan Spanyol.
Untuk menyelesaikan konflik ini maka  dilakukan perjanjian yaitu perjanjian Saragosa yang isinya:
1.    Spanyol harus meninggalkan Maluku dan kembali ke Philipina
2.    Portugis tetap berkuasa di Maluku.

b.         Kekuasaan VOC( Kompeni Belanda di Indonesia)
 Pada tahun 1596 Ekspedisi Belanda dibawah pimpinan Cornelis de Houtman tiba di Indonesia dengan 4 buah kapalnya yaitu di daerah Banten.Kemudian pelayaran dilanjudkan ke timur menuju Maluku. Dengan keberhasilan Cornelis de Houtman memperoleh rempah-rempah diMaluku menyebabkan banyak pedagang- pedagang Belanda lain yang datang ke Maluku.Diantara mereka sendiri terjadi persaingan.Karena itu dibentuklah kongsi dagang VOC 1602 (Persekutuan maskapai pedagang Hindia Belanda)

 Tujuan dibentuknya VOC:
1)      Menghindari persaingan antara sesama pedagang Belanda sendiri
2)      Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsa Eropa lainnya maupun dengan bangsa-bangsa di Asia
3)      Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol
Politik perdagangan VOC
1.         Contingenten: Kewajiban bagi rakyat untuk   membayar pajak berupa hasil bumi
2.         Verplichte Leverentie : Penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang ditetapkan oleh VOC
3.         Ekstirvasi:  Hak untuk menebang tanaman  yang berlebih produksinya yang berakibat turunnya harga
4.         Pelayaran Hongi : Pelayaran dengan perahu perang dengan tujuan mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan  VOC.

Hak-hak istimewa VOC (Oktroi)
1.         Hak untuk berperang dan menjajah.
2.         Hak untuk mengangkat pegawai -pegawainya
3.         Hak untuk mencetak dan mengedarkan uang
4.         Hak untuk memberi pengadilan.
5.         Hak untuk memonopoli perdagangan.

Disamping hak- hak istimewa tersebut VOC mempunyai kewajiban khusus terhadap pemerintah Belanda yaitu membantu pemerintah Belanda dalam hal keuangan,karena Belanda dalam kondisi perang.
Tahun 1618 Jaya Karta di serang oleh Banten yang dibantu oleh Inggris.Gubernur Jendral Jan Pieterzoon Coen berhasil mengalahkan Banten.
Gubernur Jendral Jan Pieterzoon Coen menganti nama Jaya karta dengan Batavia dan menjadikanya sebagai markas besar VOC di Indonesia.

Kemunduran VOC:
     1.      Gencarnya persaingan dari bangsa Prancis dan Portugis.
     2.      Korupsi dalam tubuh VOC
     3.      Maraknya perdagangan gelap dijalur monopoli VOC.
     4.      Pemilihan pegawai kurang bagus
     5.      Sitem keuangan yang sangat buruk
     6.      Perselisihan pegawai VOC dengan penduduk setempat
     7.      Besarnya anggaran Belanda VOC tidak sebanding dengan pemasukan.
     8.      Kosongnya kas VOC.

  Voc Dibubarkan tahun 1799.
Dengan dibubarkannya VOC, kekuasaan diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda.Belanda pada waktu itu dikuasai oleh Prancis. Napoleon Bonaparte kaisar Prancis saat itu menunjuk Louis Napoleon menjadi raja di Kerajaan Holland. Louis Napoleon menunjuk Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jendral Belanda di Indonesia dengan tugas utamanya mempertahankan pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris.

c.         Pemerintahan Daendels di Indonesia (1808-1811)
Dimasa  pemerintahanya Herman Willem Daendels melakukan kebijakan- kebijakan diantaranya:
Dibidang pemerintahan:
Ø   Pulau Jawa di bagi 9 prefektuur dan 31 kabupaten, dan di kepalai seorang residen (Prefek) yang langsung di bawah pemerintahan wali negara. Setiap Residen membawahi beberapa Bupati
Ø   Para bupati dijadikan pegawai
Ø   Pemerintah Membentuk sekretariat Negara(Algemene secretarie)

Bidang militer dan pertahanan
Deandels mengambil langkah-langkah
Ø      Membangun jalan antara Anyer(Jabar)-Panarukan(Jatim)
Ø      Menambah jumlah angkatan perang dari 3000 orang menjadi 20000
Ø      Membangun pabrik senjata di Gresik dan semarang
Ø      Membangun pangkalan angkatan laut diujung kulon dan diSurabaya
Ø      Membangun benteng-benteng pertahanan
Ø      Meningkatkan kesejahteraan prajurit 

Bidang ekonomi dan keuangan
Ø      Membentuk dewan pengawas Keuangan Negara (algemene Rekenkaer)dan dilakukan pembarantasan korupsi dengan keras.
Ø      Mengeluarkan uang kertas
Ø    Memperbaiki gaji pegawai
Ø      Pajak in nature  (contingenten)dan sistem penyerahan wajib (verplichte leverantie)yang di terapkan pada zaman VOC tetap dilanjutkan bahkan diperberat
Ø      Mengadakan monopoli perdagangan beras
Ø      Mengadakan pinjaman paksa pada orang-orang yang dianggap mampu,bagi yang menolak dikenakan hukuman
Ø      Penjualan tanah kepada pihak swasta.
Ø      Mengadakan  Preanger  Stelsel

Bidang Sosial
Ø      Rakyat dipaksa untuk melakukan kerja RODI.
Ø      Perbudakan dibiarkan berkembang
Ø      Menghapuskan upacara penghormatan kepada Residen,Sunan/Sultan

Akhir Kekuasaan Herman W.Daendels
1.      Sikapnya yang otoriter terhadap raja-raja Banten,Yogyakarta,dan Cirebon menimbulkan pertentangan dan perlawanan.
2.      Penyelewengan dalam kasus penjualan tanah kepada pihak swasta
3.      Keburukan dalam bidang Administrasi pemerintahan.

d.      Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia.
Pada tahun 1602 Armada pelayaran Inggris sampai di Aceh dan terus ke Banten.Mereka diizinkan untuk mendirikan kantor dagang di pelabuhan Banten.Tahun1604 armada Inggris dipimpin oleh Sir Hendri Middleton,mereka berhasil menemukan Ternate, Tidore,Ambon dan Banda.DiMaluku Inggris bersaing dengan Portugis untuk mendapat rempah-rempah.Akhirnya Inggris mencari pelabuhan lain seperti Suko dana (Kalbar),Makassar,Jaya Karta,Aceh Pariaman dan Jambi.
Setelah Daendels ditarik kembali ke negeri Belanda,dia digantikan oleh Jansens.Dimasa Jansens inilah Inggris menyerang wilayah-wilayah kekuasaan Belanda. Disamping itu Belanda saat itu juga mendapat perlawanan dari raja-raja diJawa. Akhirnya Belanda menyerah tanpa syarat kepada Inggris melalui sebuah perjanjian yaitu Kapitulasi Tuntang pada tanggal 18 September 1811.

Latar Belakang Kedatangan Inggris ke Indonesia
         Continental Stelsel,yang di terapkan oleh Napoleon di Eropa (1806) dengan memblokade perdagangan Inggris di Eropa daratan (continental ).Inggris  yang tumbuh menjadi negara industri besar membutuhkan daerah pasaran yang luas.Oleh karena itu india dan nusantara akan dijadikan tempat pemasaran barang barang di inggris.
         Nusantara yang praktis dikuasai perancis (Belanda-Prancis) merupakan bahaya laten bagi kekuasaan inggris di Asia.
         Pada pertengahan tahun 1811 armada Inggris dibawah Jendral Auchmuty mendarat di Pulau Jawa yaitu di Batavia. Tentara Belanda tidak mampu menghadapi tentara Inggris sehingga mereka mundur ke Semarang.
         Tetapi akhirnya Belanda menyerah di sebuah Desa di wilayah Semarang yaitu di Desa Tuntang. Setelah Belanda menyerah kepada Inggris maka Belanda harus menandatangani Kapitulasi Tuntang,yang ditanda tangani pada tanggal 18-9-1811 oleh Jendral Auchmuty (inggris) dan Janssens (Belanda)

Isi dari kapitulasi tuntang adalah:
      Seluruh Jawa dan Sekitarnya di serahkan kepada Inggris
      Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
      Semua tentara Belanda yang mau bekerja sama dengan Inggris dapat memegang jabatannya terus
      Semua utang Belanda yang dahulu, bukan menjadi tanggung jawab Inggris.
      Sejak itu Indonesia dikuasai oleh Inggris. Sebagai Gubernur Jendral Inggris di Indonesia diangkat Thomas Stamford Raffles (1811 – 1816). Tugas Raffles di Indonesia adalah mengatur pemerintahan dan peningkatan perdagangan.            
      Pemerintahan Raffles didasarkan atas prinsip-prinsip liberal, jadi politik kolonial yang ingin diwujudkannya adalah kebebasan dan kepastian hukum. Prinsip kebebasan menanam dan perdagangan yang menjamin produksi dan ekspor.Raffles bermaksud menerapkan politk kolonial seperti yang dijalankan Inggris di India yaitu sistem pajak tanah.
Kebijakan Pemerintahan Raffles
      Pulau Jawa dibagi atas 16 keresidenan.Setiap keresidenan dibagi menjadi beberapa distrik dan setiap distrik terdapat beberapa divisi yg merupakan kumpulan desa
       mengubah sistem pemerintahan yg mulanya di lakukan oleh pemerintahan penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak barat
      Bupati atau penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh secara turun temurun,
      Menerapkan sistem landrant (sistem sewa tanah)
      Menghapuskan perbudakan


Bidang ilmu pengetahuan
Peninggalan yang berguna bagi ilmu pengetahuan
      Ditulisnya buku berjudul “history of java”Diterbitkan tahun 1817 di london
      Buku “history of the east indian archipelago” diterbitkan tahun 1820 di Eidenburg
      Ditemukannya bunga rafflesia arnoldi
      Dirintisnya kebun raya bogor.

Berakhirnya kekuasaan Raffles di Indonesia
Ditandai dengan adanya convention of london pada 1814 yang ditandatangani di london oleh wakil- wakil Belanda dan Inggris yang isinya
      Nusantara dikembalikan kepada Belanda
      Jajahan Belanda seperti Sailan tetap di tangan inggris
      Cochin (di pantai Malabar) diambil alih oleh inggris,sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai gantinya
Raffles kemudian diangkat menjadi gubernur di Bengkulu yang meliputi wilayah
Bangka dan Belitung.Karena pemerintahan Raffles berada diantara dua masa penjajahan belanda,maka masa pemerintahan inggris itu disebut juga sebagai masa sisipan (masa Interregnum) .

e.      Pemerintahan Kolonial Belanda
Setelah Konvensi London Wilayah Indonesia kembali dikuasai oleh pemerintah Kolonial Belanda. Untuk itu diutuslah tiga orang komisaris jendral yaitu Van Der Capellen,Elout dan Buyiskes (1816).Tugas dari komisaris ini adalah untuk memperbaiki sistem pemerintahan dan perekonomian yang bertujuan untuk menutupi utang –utang Belanda yang banyak. Tantangan yang dihadapai oleh komisaris jendral
Kebijakan yang di lakukan Vander Capellen adalah dengan menyewakan tanah kepada pedagang Eropa.Kemudian pemerintah kolonial dipimpin oleh Van Den bosch dengan menerapkan sistem tanam paksa.Sistem ini sangat besar untungnya bagi Belanda, sedangkan rakyat Indonesia semakin menderita.
Dengan kemenangan kelompok liberal di Parlemen Belanda, maka sistem tanam paksa di hapuskan. Dan yang berkembang selanjudnya adalah Politik Etis ini merupakan ide dari Vandeventer. Hal ini didukung oleh Douwes Dekker ( Multatuli) dia menulis buku yang berjudul Max Havelaar.
Reaksi rakyat Indonesia terhadap Penjajahan Belanda sebagai berikut:
1)      Perlawanan Sultan Baabullah (Ternate)
2)      Sultan Agung (Mataram)
3)      Sultan Hasanuddin (Makassar)
4)      Perang Padri (1821-1837)
5)      Perang Diponegoro(1825-1830)
6)      Perang Aceh (1873-1904) dll.

0 komentar:

 

Blogger news

Blogroll