A. Perkembangan kolonislisme dan Imperialisme barat di Indonesia.
1. Latar Belakang masuknya bangsa Barat ke Indonesia.
Perkembangan
Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia.
· Kolonialisme .
Kolonialisme adalah: Paham suatu
negara untuk menguasai daerah atau negara lain dan menganggab daerah tersebut miliknya.
· Imperialisme adalah : sistem
pemjajahan langsung suatu negara terhadap negara lain dengan membentuk
pemerintahan jajahan dan menanamkan pengaruh pada semua bidsng kehidupan
didaerah jajahannya.
Kolonialisme dan Imperialisme
terjadi setelah adanya revolusi Industri sebagai akibat adanya keinginan untuk
mencari sumber daya alam yang digunakan untuk bahan industri.Awalnya mereka
hnya berdagang kemudian mereka mengklaim daerah yang mereka datang sebagai
miliknya atau koloninya.
Faktor
pendorong bangsa Eropa mangadakan penjelajahan samudera pada akhir abad ke-16 diantaranya:
1.
Jatuhnya
kota Konstantinnopel ketangan Turky Usmani tahun 1453
2. Kemajuan Iptek yaitu ditemukanya
kompas
3.
Adanya
keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal sehingga harganya lebih murah dan untungnya
besar
4. Keinginan untuk menyebarkan agama
5. Penemuan Copernicus yang menyatakan
bahwa bumi itu bulat.
Penjelajahan samudera dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol.
Tahun 1482 seorang pelaut Portugis
yang bernama Diogo Cam berlayar
sampai diAfrika Barat Daya(Namibia).Tahun 1487 Bartolo meuz Diaz dengan rombongan berhasil mengelilingi ujung
selatana Afrika , disana satu kapalnya tenggelam dan meraka kembali.
Tahun 1492 Spanyol dibawah pimpinan Christopher Colombus mengambil rute ke Barat sampai dikepulauan Bahama dibenua Amerika
Tahun 1497 Portugis memberangkatkan
lagi armadanya dibawah pimpinan Vascodagama dengan 4 buah
kapalnya,dengan rute perjalanan dari Lisabon- Tanjung Harapan-Pantai Timur
Afrika, sampai kesamudra Hindia terus ke
Calicut India dan berhasil membawa rempah-rempah. Barulah tahun 1511 Portugis
berhasil sampai diMalaka dan melanjutkan perjalanan ke Maluku 1512M.
2. Perkembangan kekuasaan Bangsa Eropa
ke Indonesia
a.
Kekuasaan Bangsa Portugis dan
Spanyol
Portugis berhasil menguasai Malaka
tahun 1511 M yaitu dimasa pemerintahan Sultan Mahmud Syah. Kemudian masuk
ke Maluku tahun 1512 M.Kedatang Portugis di Maluku awalnya disambut baik oleh
rakyat Ternate karna diharapkan Portugis mau membeli rempah-rempah dengan harga
yang tinggi. Portugis pun diizinkan mendirikan bentengnya di Ternate dengan
nama benteng Santo Paulo.Portugis berusaha menanamkan kekuasaannya di Maluku agar mereka dapat
memonopoli perdagangan rempah-rempah .
Tidakan-tindakan dan sikap dari
Portugis semakin sewenang-wenang sehingga
mendapat perlawanan dari rakyat Ternate,hal ini juga disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya:
1)
Portugis
memonopoli perdagangan rempah-rempah sehingga merugikan rakyat
2)
Portugis
memaksa sultan Ternate untuk mengakui kekuasaan Portugis di Ternate
3) Portugis membunuh Sultan Hairun (1570)
Tahun 1575 Portugis berhasil diusir
oleh rakyat Ternate dibawah pimpinan Sultan Babullah. Mereka lari ke Ambon dan
terus ke Timor-timor.
Peninggalan bangsa Portugis di
Indonesia:
a. Berkembangnya agama Katolik yang
disebarkan oleh Fransiskus Xaverius.
b. Banyaknya orang Maluku yang
menggunakan nama seperti Nama orang Portugis
c. Musik keroncong
d. Benteng Santo Paulo
e. Meriam dll.
Untuk menyelesaikan konflik ini
maka dilakukan perjanjian yaitu perjanjian
Saragosa yang isinya:
1. Spanyol harus meninggalkan Maluku dan kembali ke
Philipina
2. Portugis tetap berkuasa di Maluku.
b. Kekuasaan VOC( Kompeni Belanda di Indonesia)
Pada tahun 1596 Ekspedisi Belanda dibawah pimpinan Cornelis de Houtman tiba di Indonesia dengan 4 buah kapalnya
yaitu di daerah Banten.Kemudian pelayaran dilanjudkan ke timur menuju Maluku.
Dengan keberhasilan Cornelis de Houtman memperoleh rempah-rempah diMaluku
menyebabkan banyak pedagang- pedagang Belanda lain yang datang ke
Maluku.Diantara mereka sendiri terjadi persaingan.Karena itu dibentuklah kongsi
dagang VOC 1602 (Persekutuan maskapai pedagang Hindia Belanda)
Tujuan dibentuknya VOC:
1) Menghindari persaingan antara sesama
pedagang Belanda sendiri
2) Memperkuat posisi Belanda dalam
menghadapi persaingan dengan bangsa Eropa lainnya maupun dengan bangsa-bangsa
di Asia
3) Membantu dana pemerintah Belanda
yang sedang berjuang menghadapi Spanyol
Politik
perdagangan VOC
1. Contingenten: Kewajiban bagi rakyat
untuk membayar pajak berupa hasil bumi
2. Verplichte Leverentie : Penyerahan
wajib hasil bumi dengan harga yang ditetapkan oleh VOC
3. Ekstirvasi: Hak untuk menebang tanaman yang berlebih produksinya yang berakibat
turunnya harga
4. Pelayaran Hongi : Pelayaran dengan
perahu perang dengan tujuan mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan VOC.
Hak-hak
istimewa VOC (Oktroi)
1. Hak untuk berperang dan menjajah.
2. Hak untuk mengangkat pegawai
-pegawainya
3. Hak untuk mencetak dan mengedarkan
uang
4. Hak untuk memberi pengadilan.
5. Hak untuk memonopoli perdagangan.
Disamping hak- hak istimewa tersebut
VOC mempunyai kewajiban khusus terhadap pemerintah Belanda yaitu membantu
pemerintah Belanda dalam hal keuangan,karena Belanda dalam kondisi perang.
Tahun 1618 Jaya Karta di serang oleh
Banten yang dibantu oleh Inggris.Gubernur Jendral Jan Pieterzoon Coen berhasil
mengalahkan Banten.
Gubernur Jendral Jan Pieterzoon Coen
menganti nama Jaya karta dengan Batavia dan menjadikanya sebagai markas besar
VOC di Indonesia.
Kemunduran
VOC:
1. Gencarnya persaingan dari bangsa
Prancis dan Portugis.
2. Korupsi dalam tubuh VOC
3. Maraknya perdagangan gelap dijalur
monopoli VOC.
4. Pemilihan pegawai kurang bagus
5. Sitem keuangan yang sangat buruk
6. Perselisihan pegawai VOC dengan
penduduk setempat
7. Besarnya anggaran Belanda VOC tidak
sebanding dengan pemasukan.
8. Kosongnya kas VOC.
Voc Dibubarkan tahun 1799.
Dengan dibubarkannya VOC, kekuasaan
diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda.Belanda pada waktu itu dikuasai
oleh Prancis. Napoleon Bonaparte kaisar Prancis saat itu menunjuk Louis
Napoleon menjadi raja di Kerajaan Holland. Louis Napoleon menunjuk Herman
Willem Daendels menjadi Gubernur Jendral Belanda di Indonesia dengan tugas
utamanya mempertahankan pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris.
c. Pemerintahan Daendels di Indonesia (1808-1811)
Dimasa pemerintahanya Herman Willem Daendels
melakukan kebijakan- kebijakan
diantaranya:
Dibidang pemerintahan:
Ø Pulau Jawa di bagi 9 prefektuur dan
31 kabupaten, dan di kepalai seorang residen (Prefek) yang langsung di bawah
pemerintahan wali negara. Setiap Residen membawahi beberapa Bupati
Ø Para bupati dijadikan pegawai
Ø Pemerintah Membentuk sekretariat Negara(Algemene
secretarie)
Bidang militer dan pertahanan
Deandels mengambil langkah-langkah
Ø Membangun jalan antara
Anyer(Jabar)-Panarukan(Jatim)
Ø Menambah jumlah angkatan perang dari
3000 orang menjadi 20000
Ø Membangun pabrik senjata di Gresik
dan semarang
Ø Membangun pangkalan angkatan laut
diujung kulon dan diSurabaya
Ø Membangun benteng-benteng pertahanan
Ø Meningkatkan kesejahteraan
prajurit
Bidang ekonomi dan keuangan
Ø Membentuk dewan pengawas Keuangan
Negara (algemene Rekenkaer)dan dilakukan pembarantasan korupsi dengan keras.
Ø Mengeluarkan uang kertas
Ø Memperbaiki gaji pegawai
Ø Pajak in nature (contingenten)dan sistem penyerahan wajib
(verplichte leverantie)yang di terapkan pada zaman VOC tetap dilanjutkan bahkan
diperberat
Ø Mengadakan monopoli perdagangan
beras
Ø Mengadakan pinjaman paksa pada
orang-orang yang dianggap mampu,bagi yang menolak dikenakan hukuman
Ø Penjualan tanah kepada pihak swasta.
Ø Mengadakan Preanger
Stelsel
Bidang Sosial
Ø Rakyat dipaksa untuk melakukan kerja
RODI.
Ø Perbudakan dibiarkan berkembang
Ø Menghapuskan upacara penghormatan
kepada Residen,Sunan/Sultan
Akhir Kekuasaan Herman W.Daendels
1. Sikapnya yang otoriter terhadap
raja-raja Banten,Yogyakarta,dan Cirebon menimbulkan pertentangan dan
perlawanan.
2. Penyelewengan dalam kasus penjualan
tanah kepada pihak swasta
3. Keburukan dalam bidang Administrasi
pemerintahan.
d. Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia.
Pada tahun 1602 Armada pelayaran Inggris sampai di
Aceh dan terus ke Banten.Mereka diizinkan untuk mendirikan kantor dagang di
pelabuhan Banten.Tahun1604 armada Inggris dipimpin oleh Sir Hendri
Middleton,mereka berhasil menemukan Ternate, Tidore,Ambon dan Banda.DiMaluku
Inggris bersaing dengan Portugis untuk mendapat rempah-rempah.Akhirnya Inggris
mencari pelabuhan lain seperti Suko dana (Kalbar),Makassar,Jaya Karta,Aceh
Pariaman dan Jambi.
Setelah Daendels ditarik kembali ke negeri Belanda,dia
digantikan oleh Jansens.Dimasa Jansens inilah Inggris menyerang wilayah-wilayah
kekuasaan Belanda. Disamping itu Belanda saat itu juga mendapat perlawanan dari
raja-raja diJawa. Akhirnya Belanda menyerah tanpa syarat kepada Inggris melalui
sebuah perjanjian yaitu Kapitulasi Tuntang pada tanggal 18
September 1811.
Latar
Belakang Kedatangan Inggris ke Indonesia
• Continental Stelsel,yang di terapkan
oleh Napoleon di Eropa (1806) dengan memblokade perdagangan Inggris di Eropa
daratan (continental ).Inggris yang tumbuh
menjadi negara industri besar membutuhkan daerah pasaran yang luas.Oleh karena
itu india dan nusantara akan dijadikan tempat pemasaran barang barang di
inggris.
• Nusantara yang praktis dikuasai
perancis (Belanda-Prancis) merupakan bahaya laten bagi kekuasaan inggris di
Asia.
• Pada pertengahan tahun 1811 armada
Inggris dibawah Jendral Auchmuty mendarat di Pulau Jawa yaitu di Batavia.
Tentara Belanda tidak mampu menghadapi tentara Inggris sehingga mereka mundur
ke Semarang.
• Tetapi akhirnya Belanda menyerah di
sebuah Desa di wilayah Semarang yaitu di Desa Tuntang. Setelah Belanda menyerah
kepada Inggris maka Belanda harus menandatangani Kapitulasi Tuntang,yang
ditanda tangani pada tanggal 18-9-1811 oleh Jendral Auchmuty (inggris) dan
Janssens (Belanda)
Isi dari kapitulasi tuntang adalah:
Seluruh Jawa dan Sekitarnya di
serahkan kepada Inggris
Semua tentara Belanda menjadi
tawanan Inggris
Semua tentara Belanda yang mau
bekerja sama dengan Inggris dapat memegang jabatannya terus
Semua utang Belanda yang dahulu,
bukan menjadi tanggung jawab Inggris.
Sejak itu Indonesia dikuasai oleh
Inggris. Sebagai Gubernur Jendral Inggris di Indonesia diangkat Thomas Stamford
Raffles (1811 – 1816). Tugas Raffles di Indonesia adalah mengatur pemerintahan
dan peningkatan perdagangan.
Pemerintahan Raffles didasarkan atas
prinsip-prinsip liberal, jadi politik kolonial yang ingin diwujudkannya adalah
kebebasan dan kepastian hukum. Prinsip kebebasan menanam dan perdagangan yang
menjamin produksi dan ekspor.Raffles bermaksud menerapkan politk kolonial
seperti yang dijalankan Inggris di India yaitu sistem pajak tanah.
Kebijakan Pemerintahan Raffles
Pulau Jawa dibagi atas 16
keresidenan.Setiap keresidenan dibagi menjadi beberapa distrik dan setiap
distrik terdapat beberapa divisi yg merupakan kumpulan desa
mengubah sistem pemerintahan yg mulanya di
lakukan oleh pemerintahan penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial
yang bercorak barat
Bupati atau penguasa pribumi
dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh secara turun temurun,
Menerapkan sistem landrant (sistem
sewa tanah)
Menghapuskan perbudakan
Bidang ilmu pengetahuan
Peninggalan
yang berguna bagi ilmu pengetahuan
Ditulisnya buku berjudul “history of
java”Diterbitkan tahun 1817 di london
Buku “history of the east indian
archipelago” diterbitkan tahun 1820 di Eidenburg
Ditemukannya bunga rafflesia arnoldi
Dirintisnya kebun raya bogor.
Berakhirnya kekuasaan Raffles di
Indonesia
Ditandai
dengan adanya convention of london pada 1814 yang ditandatangani di london
oleh wakil- wakil Belanda dan Inggris yang isinya
Nusantara dikembalikan kepada
Belanda
Jajahan Belanda seperti Sailan tetap di tangan inggris
Cochin (di pantai Malabar) diambil
alih oleh inggris,sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai gantinya
Raffles kemudian diangkat menjadi gubernur di Bengkulu
yang meliputi wilayah
Bangka dan Belitung.Karena
pemerintahan Raffles berada diantara dua masa penjajahan belanda,maka masa
pemerintahan inggris itu disebut juga sebagai masa sisipan (masa Interregnum) .
e. Pemerintahan Kolonial Belanda
Setelah Konvensi London Wilayah
Indonesia kembali dikuasai oleh pemerintah Kolonial Belanda. Untuk itu
diutuslah tiga orang komisaris jendral yaitu Van Der Capellen,Elout dan
Buyiskes (1816).Tugas dari komisaris ini adalah untuk memperbaiki sistem
pemerintahan dan perekonomian yang bertujuan untuk menutupi utang –utang
Belanda yang banyak. Tantangan yang dihadapai oleh komisaris jendral
Kebijakan yang di lakukan Vander
Capellen adalah dengan menyewakan tanah kepada pedagang Eropa.Kemudian
pemerintah kolonial dipimpin oleh Van Den bosch dengan menerapkan sistem tanam
paksa.Sistem ini sangat besar untungnya bagi Belanda, sedangkan rakyat
Indonesia semakin menderita.
Dengan kemenangan kelompok liberal
di Parlemen Belanda, maka sistem tanam paksa di hapuskan. Dan yang berkembang
selanjudnya adalah Politik Etis ini merupakan ide dari Vandeventer. Hal ini didukung oleh Douwes Dekker ( Multatuli) dia menulis
buku yang berjudul Max Havelaar.
Reaksi rakyat Indonesia terhadap
Penjajahan Belanda sebagai berikut:
1) Perlawanan Sultan Baabullah
(Ternate)
2) Sultan Agung (Mataram)
3) Sultan Hasanuddin (Makassar)
4) Perang Padri (1821-1837)
5) Perang Diponegoro(1825-1830)
6) Perang Aceh (1873-1904) dll.
0 komentar:
Posting Komentar